Minggu, 22 September 2013

Pulang ke Indonesia dengan KUWAIT AIRWAYS


http://www.flylink.ca/airlines/images/KuwaitAirwaysBanner.jpg
Source: flylink.ca
Sabtu 23/03/13
Jadwal keberangkatan Kuwait Airways yang serba tanggung (take off jam 09.15), sedang TGV pertama dari Angers yang langsung ke Charles de Gaulle (CDG) International Airport  baru ada jam 05.30, aku putuskan untuk bermalam di Bandara , daripada ketinggalan pesawat...

Jam 18.00, dengan TGV  aku berangkat menuju CDG, alhamdulillah Cedric bersedia mengantarkanku ke Gare St Laud-Angers. Sudah menunggu Jadet, Arun, Andre, Ratih, Dilaga dan Komang di Lobby Gare, tak lama berselang muncul Rosa dan Eva. Senang juga dengan kehadiran mereka mengantar kepulanganku ke Indonesia;

Hanya berselang beberapa menit TGV yang berasal dari Nantes, berhenti dan menaikan penumpang dari Angers, dengan tujuan akhir Lille, kota terbesar di Utara Perancis. 10 menit kemudian TGV mulai bergerak cepat menuju ke CDG, selamat tinggal Angers!!!! (untuk 5 bulan)

Keluar dari TGV di stasiun SNCF Charles de Gaulle
Tiba di CDG, tepat jam 21.15, aku segera menuju naik keatas untuk menghindari udara dingin yang menusuk

Hanya 10 menit berhenti, TGV melanjutkan perjalanan ke Lille
Stasiun SNCF yang melayani TGV dan RER, berada di lantai 1 terminal 2 Airport Charles de Gaulle, suasana sudah mulai sepi hanya tinggal beberapa penumpang yang baru tiba dengan TGV yang sama denganku, dan beberapa petugas kebersihan yang berkeliling dengan kendaraan Polishing lantai.

Stasiun SNCF yang berada di lantai 1 terminal 2 CDG
Suasana sepi di Stasiun SNCF

Suasana sepi di Stasiun SNCF
Tiket counter dan toko-toko disekitarnya sudah tutup dari jam 20.00 tadi, tempat yang paling nyaman dan tak terlalu dingin adalah ke waiting room yang berada tepat dekat Counter Tiket TGV, di ruangan ini terdapat toilet dan juga stop kontak untuk mencharger laptop/Hp.
Waiting Room SNCF
Minggu, 24/03/13
Baru dua jam aku berada di dalam waiting room, petugas keamanan memberikan informasi kalau ruangan ini akan ditutup jam 24.00. O la la.. aku harus pindah mencari ruangan lain yang cukup hangat hingga fajar. Terpaksa aku keluar ruangan dan naik ke lantai 2 untuk mencari tempat yang cukup nyaman dan tak terlalu dingin
Terminal 2, yang disiang hari penuh hiruk-piku, namun dimalam hari, sepi sekali..
Ternyata, ada juga beberapa calon penumpang yang juga menginap di terminal 2
Terminal 2, yang disiang hari penuh hiruk-piku, namun dimalam hari, sepi sekali..

Suasana terminal 2 sudah sangat sepi, yang terlihat hanyalah petugas kebersihan dan keamanan yang berlalu-lalang. Saat berada di lobby  keberangkatan terminal 2, ternyata aku tak sendirian, banyak calon penumpang yang bermalam di kursi-kursi tunggu. 
Aku memilih tempat yang berada dekat dengan pending machine (mesin yang menjual secara otomatis) Kopi dan berbagai Snack, dengan alasan kalau lapar/haus bisa dengan cepat aku bisa mendapatkannya. Sampai jam 04.00 pagi aku tidur "ayam-ayaman" di kursi tunggu penumpang terminal 2 Charles de Gaulle.
Kursi tunggu penumpang di terminal 1
Toko-toko yang masih tutup
Peta informasi gedung terminal 1
Escalator menuju ruang tunggu Gate 10 hingga 18, d

Jam 04.30 kuputuskan untuk pindah ke terminal 1, dimana pesawat Kuwait Airways berada, saat tiba di terminal 1 ternyata kondisinya masih sepi, tak lama kemudian satu per satu counter Airline mulai buka. Jam 05.30 Counter Kuwait Airways sudah dibuka.. mungkin aku adalah orang yang check in paling awal...

Tepat jam 09.15 pesawat Kuwait Airways KU 166 berwarna putih dengan tulisan arab ini, terbang  menuju Airport Leonardo Da Vinci di Roma sebagai tempat transit sebelum di Kuwait Internasional Airport, 6 jam kemudian.
Transit Desk untuk penumpang Kuwait Airways di Lantai 1
Transit Desk untuk penumpang Kuwait Airways di Lantai 1

Tiba di Kuwait Airport 19.30, sudah  malam.. selesai dengan urusan di transit desk, dan mendapatkan voucher snack.  Di ruangan yang cukup luas di lantai M (Mezzaine) nampak banyak sekali penumpang transit yang sebagian besar adalah jemaah umroh asal Indonesia, dari berbagai daerah seperti Makassar, Surabaya, dan Mataram, bisa aku ketahui dari bahasa yang mereka gunakan
 
Mengantri Snack di Cafetaria

Mengantri Snack di Cafetaria



Menikmati Snack di Cafetaria


Para jemaah umroh yang mengantri snack
Sebagian besar mereka sudah berumur, sempat aku bertanya dengan seseorang yang umurnya sama dengan umur nenek/kakeku, "Kenapa bapak ikut umroh bukan haji?" jawabannya cukup masuk akal "Takut tidak sampai umur nak, kalau tunggu jatah haji, bisa 5-7 tahun, paling tidak sudah pernah menginjak tanah suci" ya memang sekarang waktu tunggu untuk naik haji di Indonesia semakin lama dan semakin panjang, apakah ini berarti makin banyak orang yang "naik" tingkat perekonomiannya? 


Para jemaah umroh, menunggu waktu keberangkatan kembali ke Indonesia
Para jemaah umroh, sambil menunggu waktu keberangkatan kembali ke Indonesia

Sambil menunggu waktu keberangkatan, aku sempatkan berkeliling Kuwait Airport ini yang luasnya tak terlalu besar jika dibandingkan dengan bandara-bandara di kawasan Arab lainnya (Dubai, Abu Dhabi, dll) namun bandara ini menjadi pusat Kuwait Airways yang melayani rute hampir separuh dunia, rasanya Garuda Indonesia masih jauh tertinggal dari sisi rute yang dilayaninya.
Restaurant/cafe di sekitar Kuwait International Airport

Miniature Kuwait International Airport
Miniature Kuwait International Airport

Jam 23.05 Kuwait Airways KU 416 , berangkat menuju Indonesia yang akan berhenti KL Airport untuk transit, perjalanan sepanjang 8 jam ini cukup melelahkan dan membosankan. 

Senin, 25/03/13
Alhamdulillah pesawat akhirnya mendarat dengan mulus di Soekarno-Hatta Airport tepat pukul 14.35. Tak  sabar rasanya untuk segera bertemu dengan kedua bidadariku... saat keluar dari ruang kedatangan mereka sudah menantiku... Welcome to Indonesia
Ternyata di Soekarno-Hatta International Airport juga penuh dengan calon jemaah umroh
Bagasi yang banyak padahal hanya untuk 8 hari perjalanan umroh



Tidak ada komentar:

Posting Komentar