Minggu, 29 April 2012

Tips : Bertahan dengan tetap menikmati HIDUP di Perancis



Mungkin kita semua sudah paham, mahalnya hidup di negara-negara eropa, khususnya di eropa barat, salah-satunya Perancis. Bisa bayangkan betapa mahalnya 1 botol air mineral 600ml = 2€ (Rp 24.000) atau secangkir coffee = 2,5€ (Rp 30.000). Apalagi kalau anda masuk ke restaurant-restaurant specialty…Chinese Restaurant, selangit mahalnya..
Hidup di negara maju, sangatlah tak mudah, apalagi dengan dana terbatas, hanya dengan mengandalkan beasiswa yang jumlahnya pas-pasan (dan sering datang terlambat)..
Ada beberapa cara yang selama ini, yang biasa saya gunakan untuk tetap bisa bertahan dengan tetap menikmati HIDUP di Perancis.

1.    Puasa “Senin-Kamis”
Ini serius loh… apalagi selama musim gugur dan musim dingin, jarak antara Imsak dan Magrib lebih cepat.. hanya 8-9jam (Shubuh jam 06/07 pagi dan Magrib jam 17/18 sore). Kan lumayan selain dapat PAHALA juga Ngirit!!!. Tapi jangan nekat puasa dimusim semi dan musim panas, bisa 14-18 jam (Shubuh jam 04, Magrib jam 21.30 Malam) www.islamicfinder.org.


2.    Masak-Masak
Menu andalanku...semur
Ya walaupun rasanya a’la kadarnya, namun buat saya masakan sendiri lebih enak ketimbang beli di Resto U (Restaurant kampus yang harganya paling murah se-kota, hanya (3,5€/paket). Karena rasanya “hambar”. Kan dalam memasak itu yang paling penting cuma; bawang merah, bawang putih, cabe, garam plus merica…beres!!!, mau ditumis, diremus, dikukus…’’samimawon’’(sama saja)
Apalagi dengan masak-masak bisa menghemat buayyyakkkk bangettt!!! Bayangkan kalau makan di Resto U 2x sehari, berarti sehari harus keluar 7€, yang kalau dibelikan bahan sayuran bisa buat 4-5 hari.

3.    Jalan-jalan ke ‘’Pasar Tradisional’’
Setiap hari Sabtu atau Minggu, biasanya kota-kota di Perancis, ada pasar tradisional yang menjual berbagai jenis kebutuhan, mulai dari daging, ikan/seafood, sayur mayur dan buah-buahan (hanganya sich.. tidak jauh beda dengan yang disupermarket) tapi lebih segar dan banyak pilihan, Kalau beruntung ..sering ada yang obral harga buah-buahan/sayur-sayuran.
Pasar Loak......(saingan Taman Puring!!!!)
Belum lagi.. biasanya juga ada pasar loak (barang bekas). Jadi kalau mau beli peralatan makan standard (gelas,piring, sendok, garpu, pisau, dll) dapat dibeli disini. Pinter-pinter milih!!! Kalau beruntung bisa dapat barang yang bagus, unik dan MURAH.

4.    Gunakan ‘’Bantuan’’ pemerintah Perancis
Pemerintah Perancis ternyata baik juga loh!!! Walaupun kita bukan warga negara Perancis, kita tetap bisa mengajukan CAF((Caisses d'Allocations Familiales) www.caf.fr, bantuan pembiayaan sewa kamar. Selama ini saya bisa menghemat 50% dari harga normal.

5.    Kartu Miskin
Jangan gengsi dech… Ternyata disetiap kota www.anger.fr  disediakan kartu miskin/Carte Partenaires, syaratnya mudah kok..cuma melampirkan; surat keterangan kuliah/sekolah, surat keterangan beasiswa, surat keterangan tempat tinggal plus photo, sehari langsung jadi.
Kartu Miskin....
 Keuntungannya?? Ya dianggap orang tak mampu alias MISKIN, makanya selalu dapat harga special, seperti Pameran, Konser Musik, Theathre, Transportasi atau hal-hal lain yang diadakan oleh pemerintah setempat.

6.    Bersepeda itu sehat
Buat yang senang bersepeda, kota-kota di eropa merupakan surganya, apalagi sarana dan prasarananya TOP BANGET dech!!!, dan semua pengendara kendaraan bermotor (Mobil/motor) sangat menghormati pengendara sepeda. Disetiap kota disediakan sepeda pinjaman gratis, bagi penduduk sementara, syaratnya hanya dengan melampirkan surat keterangan kuliah/sekolah, surat keterangan tempat tinggal….mudah kan? Tapi untuk musim gugur dan musim dingin sebaiknya naik kendaraan umum dech…daripada mati kedinginan.

Menunggu penumpang.......
7.    ‘’Numpang-numpang’’ juga OK!!
Buat yang hobby jalan-jalan, banyak loh caranya! Saya sendiri beberapa kali mengunjungi kota-kota di Perancis dengan mengunakan fasilitas “Numpang” mobil orang lain, tentunya ngak gratis, tapi harganya lebih murah 50% dibanding naik angkutan umum lainnya (www.covoiturage.fr)
Begitu juga kalau terpaksa harus  bermalam disuatu kota/tempat yang sama sekali kita ngak punya kenalan orang Indonesia, bisa bergabung dengan www.Couchsurfing.org  Jadi bisa punyak banyak kenalan + tempat nginap gratis…bahkan sering dapat makan….he..he..

8.    Nonton konser; Teather, Music, Film GRATIS!!!!
Bener loh!!! Kalau pakai Carte Partenaires hanya discount 50%, maka yang ini GRATIS!!! Disetiap Universitas biasanya memiliki ‘’Culture Centre’’ dan setiap bulannya mereka selalu mengadakan exhibisi, baik itu music, film atau kesenian lainnya di gedung kesenian kampus, fasilitasnya bagus loh seperti gedung bioskop. Lumayan kan buat hiburan !!!
Selain itu disetiap perpustakaan kampus, biasanya juga disediakan CD/DVD berbagai jenis Film atau music dari berbagai Genre (Original loh !!!) yang bisa dipinjam setiap saat. Atau bisa juga download diinternet www.downloadfilem.com atau www.dennyspot.com

9.    Nge-PRINT lebih murah dari Photo Copy
Calon Tehnokrat...
Lebih baik membeli printer (35-40€) daripada pergi ke mesin photo copy, kalau pakai printer kita bisa ‘’ngopy’’ berapa pun yang kita mau, karena kalau ke mesin photo copy bisa jebol kantong …2€ hanya untuk 40lembar, sedang kalau printer (8€ untuk isi ulang) bisa untuk copy/printing 200-250 lembar, Irit kan !!!

10.  Ikutan liburan murah CLOUS/CROUS
Tiap tahun biasanya CLOUS/CROUS, www.cnous.fr (pengurus kehidupan mahasiswa) sering mengadakan jalan-jalan murah, harganya cuma 10€ (Sudah termasuk Transportasi, Makan dan Objek wisata), kalau jalan sendiri bisa lebih dari 50€ (itu juga paling irit !!). Biasanya di info oleh International Office, makanya sering-sering lihat papan pengumuman di Int’l Office, atau kenal dengan salah seorang staffnya, karena biasanya sangat terbatas (untuk 25 orang) jadi ‘’Siapa cepat dia Dapat!!!’’

Jumat, 27 April 2012

Guest Lecture - Indonesia Tourism


Hari Ini merupakan hari “Kamis” ke dua yang cukup mendebarkan bagiku setelah 6 bulan, belajar di ITBS Universite d’Angers, setelah Ujian (Soutenance) Proposal Desertasi, Kamis 20 Maret 2012 yang lalu.

Ya.... hari ini, Kamis, 26 April 2012, Aku diberi kesempatan untuk memberikan materi tentang “Indonesia Tourism” (Guest Lecture) dihadapan para mahasiswa/i Magistere (Master 1) Hotel & Event Management ITBS Universite d’Angers.

Dari pagi, persiapan untuk presentasi sekali lagi ku chek dan re-check, bahkan script  untuk presentasi sudah kubaca 3x, mudah-mudahan didepan kelas nanti tidak nervous.
Jam 13.30, Setelah selesai mandi dan makan siang, aku berangkat ke kampus, langsung menuju ruangan Mme. Hélène Pébarthe-Désiré P.hD (Directrice des études du Magistère ESTHUA- Université d'Angers). Karena dialah yang memintaku untuk menjadi guest lecture di kelasnya. Ruangan yang berada di ujung lantai 2 ITBS.

Saat kuketuk pintu ruangan, Mme. Helene telah menungguku, ia menyambutku dengan ramah, langsung kuserahkan copy presentasiku kepadanya. Setelah mereview sebentar, ia cukup terkesan, apalagi hal-hal yang ia minta untuk ditambahkan saat kami berdiskusi 2 hari yang lalu, sudah aku akomodir semua.

Jam 14.00 kami sudah berad di R.401, setelah memperkenalkan diriku, Mme.Helene mempersilakanku untuk langsung mempresentasikan materiku..

“Good Afternoon, everyone, thank you for your time….first of all I would like to introduce my name is Asep, I’m one of the P.hD candidate in Tourism at ITBS since Oct 2011, last year, so this is my 2nd semester here. It’s very honorable for me to Introduce and explain to you about Indonesia Tourism, I Wish that it can be attract some of you to visit our country. Especially to study about our culture and language trough STP Sahid (one of ESHUA partner in Indonesia)

My presentation will divide in three part, there are; International Tourism, Domestic Tourism, and History & Policy Indonesia Tourism

According the report of UN WTO in 2010, total global tourist in the world is 940 million tourists, the top ten international tourism destinations in 2010 were (see the barometer for the full rankings) and Indonesia rank is 74 from 120 countries member of WTO

Before we go thru..  I just one to know there is any body can show me where’s Indonesia located in this World Map?????

In this map, you can see, that Indonesia located in Southeast Asia, our neighbor country are Malaysia, Singapore, Thailand, Brunei Darussalam, Australia, Philippine and Papua Newguenia

Itu adalah beberapa kalimat yang aku sampaikan pada slide-slide pertama presentasiku. Saking “Exiting” (senangnya) menjelaskan (baca;mempromosikan) tentang Indonesia di hadapan sekitar 25 orang mahasiswa/i. Aku sampai lupa, bahwa waktu yang diberikan hanya 45 menit tapi molor hingga 1h15.

Mme. Helene cukup mengapresiasi presentasiku, presentasi yang sudah kupersiapkan sejak 2 minggu.  Tidak sia-sia, karena walau dengan data yang seadanya (di Internet-susah dapat data yang up to date) namun cukup informative (harapannya).
Presentasi dalam bentuk Powerpoint yang jumlahnya 50 slide, penuh dengan Statistic Graphic, Gambar-gambar pemandangan baik Pengunungan, Pantai dan Taman bawah laut di Indonesia, termasuk juga beberapa link film yang aku ambil dari youtube.

http://www.jeuxpo.com
Banyak sekali yang terkesima akan keindahan alam Indonesia khususnya Pantai Pink di Pulau Komodo dan Raja Ampat, apalagi saat mereka tahu bahwa Raja Ampat pernah menjadi tempat syuting Koh Lanta sebuah acara TV yang sangat diminati oleh banyak orang Perancis.  Koh-Lanta yang berasal dari nama sebuah pulau di Thailand (disebut juga Les Aventuriers de Koh-Lanta) adalah sebuah acara TV realitas dan petualangan di  TF1- Perancis (sejak 4 Agustus 2001) dengan sutradara Denis Brogniart (2002) dan Hubert Auriol (2001)[1].

Setelah sempat meberikan sedikit  kesimpulan akan presentasiku, Mme. Helene mempersilakan para mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan, pertanyaan yang paling menarik adalah “Berapa lama waktu yang  saya butuhkan untuk bisa mengunjungi semua objek wisata yang anda jelaskan tadi?”  O lala berapa lama ya…(pusing juga)
Bersama beberapa mahasiwa M1
Aku jawab “Anda akan butuh waktu yang cukup lama untuk dapat mengunjunginya semua, namun ada satu tempat dimana anda bisa melihat budaya Indonesia hanya dalam 1 hari datanglah ke Jakarta dan mengunjungi TMII (Taman Mini Indonesia Indah)”

Senang rasanya bisa menjadi duta bangsa. PROUD TO BE AN INDONESIA !!!!!!!!!!!!


[1] http://fr.wikipedia.org/wiki/Koh-Lanta

Senin, 23 April 2012

Backpacker (Part V Habis) Sacre-Coeurs........Paris

Sacre-Coeurs

Cerita bersambung ini, adalah pengalaman pertamaku melakukan perjalanan a la backpackers (budget sangat-sangat terbatas), untuk berkeliling eropa. Disela-sela liburan paskah 2012. Kali ini perjalananku adalah mengunjungi ibukota 3 negara di eropa timur yaitu; Hungaria (Budapest) – Slovakia (Bratislava)- Austria (Vienna), semoga bermanfaat..
 
Paris, Kamis 19_04_12
Air France - Concorde
18.30 tiba di terminal 3 Charles de Gaulle – Paris. Langsung aku menuju  station RER untuk menuju Kota Paris, turun di Gare du Nord, berpindah ke Metro no.2 dan berhenti di Anvers. Sesuai dengan arahan Kang Ade Kadarisman (tempatku bermalam) Saat keluar dari terminal metro baru kusadari kalau di Anvers terdapat objek wisata yang sangat menarik wisatawan, Sacre Cœurs[1] aku tak punya banyak waktu untuk melihat apalagi sudah jam 20.00

Depan Sacre-Coeurs
Apartment kang Ade yang berada di Lt 6 Rue Turgot Paris, berada di area yang sangat strategis. Ngobrol dan sharing pengalaman dengan kang Ade, membuka wawasanku lebih lebar dan menenangkan hatiku untuk menjalani pendidikan P.hD ku di Perancis. (kang Ade adalah salah seorang dosen Ilmu Komunikasi di Univesitas Padjajaran yang juga candidat P.hD di Universite Paris 2 Pantheon-Assas) apalagi setelah dijamu dengan nasi dengan lauk telur… Jam 22.00 mataku sudah berat sekali, Tidur….

Paris, Jum’at 20_04_12
Bangun jam 09.00 pagi… Udara cukup dingin, karena ternyata diluar hujan dari pagi. Obrolan pagi ini masih cukup menyenangkan bagiku.. Hingga tak sadar waktu sudah jam 10.30. Selesai ngopi dan sarapan pagi, kang Ade mengajakku untuk mengunjungi Sacre Ceours, dan Pantheon Sorbonne Universite Paris I, Kami berpisah setelah selesai sholat Jum’at di KBRI.
Depan Pantheon bersama Kang Ade
Accueil Universite Paris I & II
 
Kang Ade & Pak Ahlus (Atase Pendidikan KBRI - Paris)
Saat di Train Station Montparnasse, aku baru sadar kalau uangku hanya tersisa 5€, itupun dalam bentuk coin….ya tak apalah toh hanya 1h45 menit lagi sampai Angers…..


[1] fr.wikipedia.org/wiki/Basilique_du_Sacré-Cœur_de_Montmartre

Minggu, 22 April 2012

Backpackers (Part IV) Vienna......Surganya para "shopcholic"



Cerita bersambung ini, adalah pengalaman pertamaku melakukan perjalanan a la backpackers (budget sangat-sangat terbatas), untuk berkeliling eropa. Disela-sela liburan paskah 2012. Kali ini perjalananku adalah mengunjungi ibukota 3 negara di eropa timur yaitu; Hungaria (Budapest) – Slovakia (Bratislava)- Austria (Vienna), semoga bermanfaat..

 
Vienna, Selasa 17_04_12
Jarak antara Bratislava - Vienna  memang tak jauh, dengan menggunakan train (yang ada setiap 30 menit), aku hanya butuh waktu 1h30 Tiba di station HeiligenStad (East Wien)  jam 18.30.  Keluar dari Station kulihat ada sebuah bangunan megah yang mirip istana.. benar itu adalah Belvedere Palace[1] 
Belvedere Palace
Aku serasa orang hilang..tanpa bekal!!! Hampir 1 jam aku hilir mudik mencari tempat-tempat yang mungkin bisa mendapatkan peta, tapi hasilnya nihil ..matahari sudah menghilang. Waduh bisa kemalaman kalau aku harus meraba-raba seperti ini terus. Akhirnya kuputuskan untuk mengunnakan taxi menuju Hostel Step Inn. O la la ternyata hostel tersebut berada jauh dari East Wien Train Station, dengan taxi (semua taxi Mercedes Benz lho !!!) cukup mahal (11,50€), padahal kalau dengan tram aku cukup membayar 3€ saja, ya namanya baru…
Westbanhof Train Station
Stepenhl Square
Setelah Cek in dan meletakkan barangku (ransel) aku langsung menuju old town berbekal Peta/map dari hotel, dari Hostel Tram station terdekat adalah Westbahnhof (1,80€) tiket metro lebih mahal daripada di Paris yang hanya 1,70€. Hanya 3 kali pemberhentian aku telah tiba di Sephans Platz, langsung naik keatas untuk melihat Stepehenl Square.
Vercase
Wow ramai sekali walau hampir semua toko sudah tutup, berjalan menyusuri Stock Eisen Platz dan Graben, Beberapa photo Cathedral Stephan, St Peter Bazilic kuabadikan, menyusuri Kohlmarkt aku sampai di Micheal Platz memasuki gedung gedung di Weltliche und Geistliche Schaterzkammer[2],
Michael Platz
 Spanische Hofreit Schule[3] Hingga Helden Platz lurus terus aku melewati Burg Ring hingga berhenti didepan Theresien Platz sebuah patung Theresia yang dikiri kanannya terdapat dua museum besar Kunsthistorisches Museum[4] dan Naturhistorisches Museum[5] hingga akhirnya berhenti di Quartier Museum[6]
waktu sudah menunjukkan jam 21.00. Kembali dengan metro U3 aku menuju Hostel(0,70€). Tapi tunggu dulu di Tram Station aku lihat ada chinese Fast Food(3,40€)  yang ramai sekali pengunjung, saat kulihat harganya tak terlalu mahal. Ehm lumayan enak… stelah kenyang baru kembali ke hostel…mandi, dan alngsung tidur (Tapi tidurku tak terlalu pulas karena  roommaid) diatas ku, mendengkur dengan keras sekali…. Walau sudah menggunakan earphone dengan mendengarkan radio, tetap saja terdengar….grhrrrrr

Vienna, Rabu 18_04_12
Bangun pagi baru kusadari kalau dari 6 tempat tidur yang ada dalam kamar no.8 ini, ada 3 orang backpackers perempuan yang semuanya orang eropa. Selesai mandi dan merapikan peralatanku, aku langsung menuju ke Front Office untuk meminjam sepeda, rencanaku seharian aku akan berkeliling kota dengan sepeda, karena saat ngobrol dengan Hugo di Bratislava, ia menyarankan untuk menggunakan sepeda, selain murah dan sngat flexible, apalagi jalur sepeda sangat rapih di kota Vienna. Kusempatkan untuk sarapan pagi(2,40€) sederhana di hostel dengan menu secangkir kopi & 2 pcs roti lengkap dengan jam/butter. Rasanya sudah cukup energiku untuk berkeliling kota Vienna. Sepeda(7,00€) yang kupilih lengkap dengan keranjang di depan sehingga ransel atau belanjaanku bisa kuletakkan dengan leluasa disana.
Spartacus
Jam 09.00 aku mulai bersepeda ria, dimulai dengan menyusuri jalan Mariahilfer yang menjadi tempat pavorit bagi wisatawan karena disini tersedia banyak toko-toko yang menjual kebutuhan wisatawan mulai dari fast food (McDonald, KFC, Sushi shop, Kebab, dll) Gerai-gerai pakaian seperti ESPRIT, Zara, Benetton, Cartier, dll. Juga berjejer hotel-hotel pension mulai dari bintang 2-4, yang menarik disepanjang jalan ini adalah Spartacus dan Women Sin, 2 toko sex yang dikunjungi para wisatawan..

Frederiech Schmidt
Parlement Building
Targetku dengan sepeda, semua gedung dan objek wisata yang berada di Old Town Vienna akan aku abadikan semua dengan kamera kesayanganku. Dimuali dari Quartier Museum[7], menyebrangi Museum Platz, mengabadikan patung Theresia yang berada di Theresia Platz. Masih sempat kuabadikan Naturhistorsche Museum Maria & Kunhistor Museum, yang letaknya saling berhadapan dengan menyusuri Burg Ring dan Dr.Karl Renner-Dr K.Lueger, aku memberhentikan sepedaku didepan taman Rathaus, sehingga memudahkanku untuk melihat dengan jelas balai kota (Hotel de Ville) Friederiech Schmeidt[8], luas dengan pelataran Rathaus didepannya, sambil menyusuri taman yang dipenuhi oleh bunga tulip, aku berdiri kagum memandangi Parlement Building[9].

Kunhistor Museum
Votic Kirche
Kusempatkan menyusuri jalanan dengan dibelakang parlement (standing Josef Street) hingga kembali ke jalan Landes dan Taman dibelakang gedung balai kota (Frederiech Schmidt Platz) disini kulihat ada sepeda motor vespa dan sepeda yang unik. Tak jauh dari Tram Schottentor Universitat, kulihat bangunan menjulang tinggi dengan taman luas didepannya (Sigmund Freud Park)[10]  yup betul itu adalah Katedral Votic Kirche, hanya dengan menyebrangi jalan Universitatsstrabe, aku sudah berada didepan universitas ternama di Austria. 
Universitat Wien
Wien Universitat, sambil menikmati cookies yang sempat aku beli di Budapest, kuperhatikan aktivitas kampus ini, karena sepertinya ada wisuda lengkap dengan seragam dan toga mereka.
Jalanan WahringerSchotten berbelok kekiri ke jalan Helfersdrofer hingga berhenti di Borse Platz, disini aku sempat membeli souvenir(08,40€) yang cukup murah disbanding tempat-tempat lainnya untuk kartu pos 10pcs hanya dengan 3,5. Menyusuri jalan Borsegassee-Schotten Ring, hingga Henstauten-Schotten Bastei.
OPEC
Dijalanan ini kulihat gedung OPEC yang terkenal itu. Kembali ke Borse Platz, kukayuh sepeda menyusuri Hauten Gasse. Melewati gereja Minoreten, hingga beristirahat depan Hofburg dan Helden Platz, ditaman ini aku beritirahat agak lama, kembali kuambil beberapa moment photo di Weltliche und Geistliche Schaterzkammer yang sebenarnya kemarin malam sudah sempat kuabadikan (siapa tahu hasil jepretanya lebih bagus..), berputar di Michael Platz, lanjut ke Joseph Pl, hingga Agustiner Street  

Albertina Platz
Albertina Platz[11], Kulihat Staat Opera[12] yang terkenal itu, dijalan Karner Strabe yang berujung di Stephen Platz, berjejer toko-toko yang menjajakan souvenir dan barang-barang mahal… mulai dari GUCCI, LV,YSL, dll. Aku kembali ke depan Albertina Platz, karena sepeda kuparkirkan disana (Pilharm Street-Goetheg-Opera Ring –Babenberger-Getroide – Markt, disini aku aku menyaksikan Nasch Markt (traditional market yang menyediakan berbagai macam sayur dan buah-buahan serta ikan/seafood ) yang bisa langsung dipilih dan dimasak sesuai dengan keinginan tamu) Banyak sekali turis-turis yang makan siang disini, mulai dari Grill fish hingga seafood. Daripada berlama-lama ngiler…. 
Karlskirche
Konzerhaus
Perjalanan kulanjutkan melewati  kampus Wien Universitat (Technise Universitat) dan memarkirkan sepeda didepan Reseel Park, untuk mengabadikan Karlskirche [13](Gereja St.Charles Barromee). Lanjut menyaksikan Wien Mussee[14], Kunstler Haus dan Musik Verein. Saat aku melwati Canovag street aku bertemu Schwargernberg aku berbelok kekanan tepat depan taman Beethoven, terlihat jelas bagunan megah Akademi Teathre dan Konzerhaus, Disinilah konser-konser dan teater-teater terkenal dari para artis-artis muda ditampilkan, melewati jalan depan teathre melewati am Heumarkt, terlihat Huchstrahbr Platz (Leuchtbr) sebuah taman dengan airmancur indah dengan patung tentara yang mengenang akan kemenangan pasukan Rusia saat mengalahkan pasukan NAZI Jerman ( Dkon d Roteen Armee).

Aku lupa kalau sepedaku tadi kuparkir di depan Schwarzenberg dkm, makanya aku segera kembali kesana untuk menyusuri jalan Schumberting Park, dipinggir jalan ini terdapat taman kota Stat Park, Taman besar yang terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing memiliki nama sendiri-sendiri mulai dari Johanes Straus, Markart, Brukerter, Schubert, Zelinka. Ditengah taman ini mengalir Wien Canal

Staat Park
Johan strauss
Diujung taman aku sempat berbelok kekanan sampai jembatan Wienkirchner Street. Tapi aku berbalik arah untuk melihat Mak Musee des Art Appliques/Art Comtemporain[15]masih disebelahnya berderet bangunan megah berturut-turut Universitat f angers Kunst, Diseberang jalan ada patung G.Coch Plase tepat di depan Post Spark. Diujung sebelum jembatan Aspernbruckle, aku lihat bangunan Theatre Urania, terus lurus aku akhirnya menemui Kunsthaus Wien [16]aku sudah diluar kota tua. Kembali ke kota tua aku memilih menyusuri pingiran sungai Duna. Kulihat banyak warga yang menikmati sinar matahari hari ini, yang bersinar terang, termasuk ada pantai buatan dipinggir sungai lengkap dengan pasirnya.
Nasch markt
Saat berada di Scheweden Platz kudengar ada 2 orang yang berbicara dengan bahasa yang kuhapal betul.. ya bahasa Indonesia Kuhampiri benar mereka adalah Sanita Danyanti dan Sharleen Tobing, dua orang mahsiswi master yang kuliah di Universitat Wien, Aku tanyakan kemereka lokasi Restaurant Rumah Satay  kota Vienna yang pernah aku lihat di Internet (Ternyata lokasinya tak jauh dari Quartir Museum) Setelah berbasa-basi, aku langsung melanjutkan bersepeda tetap menyusuri sungai hingga tak sadar aku kembali ke Sigmund Freud Park, melewati Rooselvelt Platz. Aku mencari jalan Burgesse no.27 alamat Rumah Satay, Akhirnya kutemukan , tapi sayang Restaurant tutup, terpampang pengumuman kalau restaurant tutup karena melayani catering di luar. Ya gagal dech… nyobain Sate Indonesia a’la kota Vienna. Kuputuskan untuk pulang ke Hostel apalagi waktu sudah menunjukkan pulul 18.30.
Rumah sate
Urania
Selesai mengembalikan sepeda aku kembali ke kamar, mandi dan sempat mencuci kaos kaki yang baunya*&^%$#@?... Selesai mandi ternyata ada penghuni kamar baru . Julia, sorang mahasiswi fakultas Ekonomi dari Universite Paris I Sorbonne, ia berasal dari Rusia.. Tak lama muncul lagi seorang penghuni lainnya, Sun (Tak begitu ingat aku nama china-nya) seorang mahasiswi University Helsinky – Finlandia yang sudah 5 tahun tak pulang ke Shanghai –China tanah kelahirannya. 

Tak terasa kami ngobrol hingga pukul 22.00. Waktunya tidur apalagi hari ini aku lelah sekali mengayuh sepeda mengelilingi kota Vienna.. Tapi tak bisa aku tidur nyenyak!!! Room maid diatas tempat tidurku (seorang laki-laki asal Slovenia yang tak lancer berbahasa Inggris) mendengkur keras……rrrrrrrrrrr

Vienna, Kamis 19_04_12
Bangun Pagi….(dengan tidur ayam) aku pikan semua peralengkapanku, jam 09.00 keluar kamar langsung menuju Front Office untuk check out. Tapi Ransel besarku masih kutitipkan di lobby .. aku masih ingin berjalan-jalan sepanjang jalan Marieberlg untuk sekadar mencari souvenir. Baru kusadari kalau tak jauh dari tempat penginapanku terdapat gereja besar (Gothic Stlye) yang berdampingan dengan Striptise show besar….owalaaaa
Menyusuri jalan Mariebelrg, tak ada sepinya, para turis berlalu lalang dari berbagai Negara dengan berbagai bahasa. Hampir 3 jam aku menyusuri jalanan ini, melihat-lihat tiap toko, hasilnya 2 boneka dan beberapa souvenir kecil untuk kedua Princess-ku.
Jam 12.00 aku kembali ke Hostel untuk mengambil Ransel dan menuju Airport Vienna dengan Bus dari depan Weshof Train Station. Tak lama (hanya 45menit) aku sudah sampai di Viena International Airport. Airportnya cukup ramai dan unik, setelah check in di counter  NIKI Air, aku berkeliling terminal 1 dan 2 hanya sekedar untuk menghabiskan waktu hingga jam keberangkatanku tiba jam 16.53.
Saat boarding time tiba, memasuki ruang tunggu, pengamanan cukup ketat, semua dompet, coin, HP, ikat pinggang hingga sepatu harus melalui X-ray.

Peesawat telat 30 menit, memasuki pesawat berukuran sedang yang berkapasitas 160 orang ini cukup tertib dan yang lebih menyenangkan lagi, walaupun termasuk Low Cost Carrier (pesawat harga tiket murah) tapi NIKI Air memberikan pelayanan makan (sandwich) dan minum (Coffee+juice) …Gratiss kepada semua penumpang.


[1] www.Belvedere.at
[3] www.srs.at
[4] www.khm.at
[5] www.nhm-wien.ac.at
[6] www.mqw.at
[7] www.mqw.at
[8] www.wien.gv.at
[9] www.parlament.gv.at
[10] www.freud-museum.at
[11] www.albertina.at
[12] www.wiener-staatsoper.at
[13] www.karlskirche.at
[14] www.wienmuseum.at
[15] www.mak.at
[16] www.kunsthauswien.com