Rabu, 09 November 2011

IEDUL ADHA, di Angers


 
Minggu , 6 November 2011
Pagi ini cukup istimewa, karena hari ini bertepatan dengan tanggal 10 Zulhijah, Hari raya Idul Adha atau hari raya bagi yang melaksanakan wukuf di Arafah.
Mulai dari kemarin kami sudah merencanakan untuk sholat Ied di Masjid Treize, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah mbak Wina. Bangun tidur kunyalakan internet mencari klip Takbir di Youtube, agar terasa kalau hari ini hari raya…..(sedih euyyyy). Setelah sholat shubuh, aku langsung bersiap-siap untuk mengikuti sholat Ied, Cedric (suami wina) akan menjemput kami di Tram stasiun Jean XXIII, karena hari ini hari Minggu maka tram akan ada hanya setiap 30 menit sekali, dan jadwal dari Stasiun Verneau jam 07h27.  Jam tanganku menunjukkan 07h00, Aku, pak Sabri dan Mbak Echi (cuma kami bertiga yang muslim di EINSTEIN) segera menuju ke stasiun tram. Di stasiun Verneau ku lihat satu keluarga kulit hitam yang kuyakin mereka juga muslim, karena dari pakaiannya dapat kulihat pakaian yang sering dipakai di Negara-negara Magreb (Negara-negara Afrika Utara, seperti : Tunisia, Maroko, Algerie, Mesir)
Benar dugaanku, saat kusapa dengan “Assalamuallaikum”, merekapun menjawabnya dengan “Waallaikum salam wr wb”, dan sepertinya mereka juga akan menunaikan ibadah sholat Ied, di masjid yang terdekat di daerah St.Serge.
Tepat 07h27, Tram pertama datang… hanya kami bertiga + keluarga Afrika tadi yang mengisi tram ini, hampir di setiap pemberhentian tidak ada penumpang, baru sampai di stasiun St.Serge banyak sekali anak muda yang naik, sepertinya mereka baru pulang dari “Mid Star” (satu-satunya diskotik terbesar di Angers) nampak dari penampilan dan cara berbicara mereka yang masih terpengaruh oleh minuman alcohol.
08h05 kami sampai di stasiun Jean XXIII, ± 5 menit Cedric datang dengan mobil Peugeot hijaunya, Baju koko putih dan peci sudah dipakainya, agak aneh tapi juga bangga bagiku melihat ‘’ Bule” mengenakan pakaian seperti itu. Didalam mobilnya sudah terdengar gema takbir dari CD yang dibelinya saat di Indonesia. Selama perjalanan kuikuti takbir dari CD itu, sedih….  terasa sekali kalau aku sekarang jauh dari rumah dan keluarga. Disini tidak ada alunan beduk dan takbirnya tidak berirama seperti di Indonesia, Cedric menjelaskan kepada kami dalam perjalanan  menuju masjid.
±15 menit kami sudah sampai di halaman sebuah perkebunan bunga, yang ditengah-tengahnya terlihat sebuah rumah. Kami menuju rumah tersebut ternyata itulah mesjid tempat kami sholat ied nantinya, didalam sudah penuh sesak dengan umat muslim lainnya, sebagian besar nampak dari negara-negara arab, tapi kulihat sudah ada teman-teman dari ISTIA (pak Djoko dkk) yang datang lebih awal. Benar seperti yang Cedric bilang, disini tak ada irama beduk dan juga takbirnya sangat monoton sekali, sehingga ½ jam takbir rasanya lama sekali.
Jam 09h30, sholat Ied dimulai, dalam bahasa Arab dan Perancis, petugas mengumumkan tata cara sholat Ied. Yang cukup mengagetkanku pada rekaat kedua sholat ied, takbir hanya 1x (karena di Indonesia yang kutahu 7x takbir rekaat pertama dan 5x takbir pada rekaat kedua), yang penting niat pikirku. Selesai sholat Ied, layaknya di Indonesia, dilanjutkan dengan khutbah (dalam bahasa Arab yang kemudian diartikan dalam bahasa Perancis) hanya sedikit yang kupahami dari isi khutbah tersebut, diantaranya kisah pengorbanan nabi Ibrahim dan nabi ismail, sisanya…je ne est pas!!!!
Jam 10h30, khutbah selesai dan mulai salam-salaman, agak aneh bagiku, karena setiap bersalaman selalu berpelukan dan mencium pipi kanan dan kiri (a’la arab) dan bukan “Minal aizin wal faizin” yang mereka sebutkan, tetapi “Marhaban ya Iedil Akbar”. Tapi cukup senang juga dapat pengalaman baru, aku dan teman-teman ISTIA sempat berphoto bersama dengan Imam mesjid ini. Mereka sangat senang sekali saat kami sampaikan kami berasal dari Indonesia, “Indonesie bienvenue” (selamat datang Indonesia) “kami sangat senang kalau anda dapat datang kembali kesini, untuk bersilatuhrahi dan bertukar pikiran”, itu tawaran mereka kepada kami, Bangga kami sebagai orang Indonesia, yang mereka ketahui sebagai negara dengan umat muslim terbesar di dunia. Di luar mesjid telah tersedia Kurma dan air putih (mungkin air zam-zam) yang dapat dinikmati oleh semua orang. Diluar masjid semua orang menyalami kami (dengan berpelukan) dan sangat senang sekali saat mereka tahu kami mahasiswa Indonesia, karena yang selama ini mereka kenal orang-orang asia adalah orang China, Thailand, Vietnam dan Laos (yang banyak tinggal di Angers).
Jam 11h00 kami sudah berada di rumah mbak Wina/Cedric, sambil menunggu teman-teman yang non muslim datang, kami membantu cedric/wina menyiapkan makanan khas Indonesia. Hari ini ada Opor ayam, Semur daging, Lontong dan Mie goreng, ehmmmmm nampak mengiurkan sekali….Jam 12h00 teman-teman yang lain sudah mulai berdatangan, total ada 18 orang mahasiswa Indonesia yang hadir baik program DDIP, BU dan BGF. Ditambah  juga beberapa keluarga Indonesia-Perancis (Kel Mbak Maya, Mbak Rully, Mbak Nana). Wah rasa sedih di hari raya ini hilang…berganti gembira.
Tak terasa sore sudah tiba, jam 17h00 acara kumpul-kumpul dirumah Cedric/Wina berakhir, kami pulang ke tempat masing-masing dengan rasa senang dan PERUT KENYANG……….

Rabu, 02 November 2011

PASAR PAGI a la PERANCIS

Minggu, 30 Oktober 2011
Alarm di Handphoneku saling bersautan, baik yang di SAMSUNG maupun yang di BLACKBERRY, aduhhhh berisik sekali…. Ingin kumatikan…kuraba-raba lantai sebelah tempat ditidurku…… tapi tak kutemukan, oh iya semua handphoneku kuletakkan diatas meja (agar aku tak bisa mematikannya). Akhirnya keluar juga aku dari gulungan selimut….
Kunyalakan lampu, alarm di kedua handphoneku, uhhh masih jam 05h25, ngantukkkk….
Tapi pagi ini kenapa jam di mejaku sudah jam 06h25, kucek ulang jam tanganku juga jam 06h25. Lha kok beda…. ini mana yang benar…
Aku bergegas mandi dan menyiapkan sarapan karena hari ini berjanji dengan pak Djoko dkk, untuk pergi ke Pasar Pagi jam 09h00 di MONPLAISIR, karena katanya banyak barang-barang dan sayur-sayuran yang murah. Jam 08h30 aku sudah siap berangkat, aku mampir dulu ke kamar Bayu, karena katanya dia juga mau ikut. Bayu ternyata mengalami kebingungan juga saat meihat jam tangan dan jam di laptop atau di handphonenya, berbeda 1 jam.
Ya sudahlah, kami berpatokkan dengan jam tangan saja, jam 09.00 kami meninggalkan EINSTEIN, karena hari ini Minggu, TRAM dan BUS susah didapat, hanya ada tiap 30 menit. Jam 09h30 kami sudah sampai di Monplaisir, Pasar pagi yang kulihat kemarin di Jardin du Mail hampir mirip, hanya saja disini terlihat lebih ramai, mungkin karena tempatnya terfokus pada satu tempat, sedang di Jardin du mail tersebar.
Hari ini (aku berjanji dalam hati) hanya akan menghabiskan sisa uang koin yang aku miliki ± 6, aku harus berhemat dan tak terbujuk rayu  harga yang murah…. Aku dan Bayu memutuskan untuk mengitari terlebih dulu seluruh bagian pasar, baru nanti kami mencari yang menarik buat kami..
Diputaran kedua, kami patungan masing-masing 2,5 untuk membeli Ayam panggang Makaresh (Marocco) seharga 5yang baunya sangat yummy…. Dan kalau dimakan sendiri bisa buat 3 hari….
Aku juga membeli 1 kg kentang dan parutan wortel/keju serta kain lap yang semuanya serba 1, lumayan hari ini aku hanya menghabiskan 5,5 (Irit……irittttttt…irittttttttt), Puas berkeliling pasar (3x putaran lho…), selama dipasar kami tak bertemu dengan pak Djoko dkk, kemana mereke????

Kulihat jam tanganku 11h30.. laparrr, kami memutuskan untuk pulang ke EINSTEIN. Di tengah jalan kami bertemu dengan pak Djoko dkk, “Mau kemana kok buru-buru pulang? Kan baru 10h30?” Tanya pak Djoko, haa..”sudah jam 11h30 kan pak” jawabku. “Kan mulai semalam seluruh jam di eropa mundur 1 jam!!”  sambung pak Djoko. Ya ampun pantas semua hanphone dan laptop berubah semua, kecuali yang manual….
Karena faktor alam dan geography, perubahan dari musim panas ke musim gugur, maka seluruh Perancis dan Eropa barat, mundur 1 jam dan akan maju lagi 1 jam pada awal musim panas nanti…ohhh
Kami putuskan untuk tetap pulang, laparrrr…Ditengah jalan Mbak Wina menelponku, dia akan mampir ke EINSTEIN tapi dia mau ke MONPLAISIR dulu, jadi baru mampir ± 14h30. Yang paling menyenangkan adalah dia membawakanku NASI UDUK + BAKWAN…..uhhh perutku tambah lapar mendengarnya.
Tapi kalau harus menunggu dia datang,  bisa pingsan cacing-cacing dalam ususku. Apalagi di kantong belanjaanku sudah menunggu ayam bakar makareshhhh yang baunya yummmmmmmmy.
Aku dan bayu, membelah dua bagian ayam bakar makaresh, besar juga ternyata ayamnya padahal tadi kami pilih yang paling kecil. Lumayan masih bisa disimpan sampai dengan besok…Ayam bakar + sambal kecap menjadi menu makan siang kami….waduhhhh tak ada lagi tempat buat nasi uduk.
Jam 14h30, Wina, Cedric dan si cantik Kenza (putrid mereka), datang ke studioku… nasi uduk dan bakwannya aku terima dengan senang hati. Wina dan Cedric, senang melihat studioku yang lebih besar dibanding saat mereka lihat kamarku di Cite Universitaire Belle Beille. Sambil menikmati Air Jahe hangat yang kusajikan, Cedric menjelaskan lokasi toko Cina yang ada di Nantes, karena memang besok aku dan pak Djoko berencana untuk jalan-jalan ke Nates. Luar biasa Cedric hapal betul lokasinya, bahkan sampai harga, lokasi rak tempat makanan Indonesia dia ingat dan dia gambarkan…. Wuisss. Sebelum pulang, Wina dan Cedric mengundang kami untuk merayakan Idul Adha Minggu depan di rumahnya….
Sepulang Wina, segera ku undang pak Sabri, Itha dan Echi, untuk datang ke kamar menikmati nasi uduk dan bakwan dari wina……serbuuuuuuu, walaupun sudah dingin rasanya tetap enakkkkkk, memang paling anak kalau makan rame-rame + udara dingin, apalagi GRATISSSSSSSSSSSan.

The BLACKs

NANTES, Ibu kota PAY DE LOIRE


Senin, 31 Oktober 2011
Jam 4.30 aku sudah bangun, aktivitas biasa sudah aku lakukan tapi pagi ini,
Tapi pagi ini aku masak lebih awal, menu andalanku pagi ini adalah bakwan jagung, yang sudah aku persiapkan adonannya dari semalam.
Pagi ini aku berencana akan ikut anak-anak UI yang kuliah di  ISTIA (pak  Djoko dkk) pergi ke NANTES (ibukota Pay de la loire). Kami janjian untuk bertemu di La gare St Laud jam 08h30, Bakwan jagung yang aku buat mulai dari jam 06.00 sudah siap lumayan banyak ± 15 piece, lumayan buat sarapan dan cemilan selama perjalanan.
Sarapan pagi ini kuisi dengan nasi dingin plus ayam Marocco sisa kemarin, tetapp enak apalagi tambah kopi ginseng made in Vietnam.
Jam 08h00 aku meninggalkan residendence EINSTEIN menuju La GARE, udara pagi masih dingin sekali, senin ini sepi sekali karena sebagian besar orang masih liburan st.Tussant, jam sudah menunjukkan pukul 08h30, tapi tram masih berhenti di Arret FOCH ARAS, uhhhh lama kali sich… ternyata ada pergantian kondektur, akhirnya 08h35 aku baru sampai di La gare, teman-teman UI sdh menunggu disana.
Kereta yang akan kami gunakan adalah TER, sama seperti yang pernah aku gunakan saat ke SAUMUR, Jadwal keberangkatan kami jam 09h35, lumayan mahal tiketnya untuk sekali jalan €14.40, dan tidak ada potongan buat kami, mahasiswa, karena semua berumur diatas 24th (tua ya…..)
Setelah menempuh perjalanan ±40 menit, kami tiba di La Gare NANTES, cukup besar kotanya, apalagi ia sebagai ibukota provinsi Pay de la Loire, Saat keluar dari  La gare, kami sudah melihat moda transportasi di kota ini yang mirip dengan di Angers, TRAM dan BUS, namun disini terlihat lebih tua dibanding dengan di Angers, Jika di Angersdisebut dengan IRIGO, maka di Nantes disebut dengan TAN.
Sesuai dengan petunjuk yang pernah dibuat oleh pak Sabri sebelumnya, kami menuju ke COMMERCE (pusat kota NANTES) untuk selanjutnya mencari kantor OFII, tak susah mencarinya karena moda transportasi yang banyak dan teratur.
Namun jika dibandingkan dengan Angers, kota Nantes terlihat kurang terawatt, GRAFITTI dimana-mana, hampir terlihat disemua fasilitas umum. Rencana kami selama di NANTES selain melihat kantor OFII adalah mengunjungi semua objek wisatanya,mulai dari Chateau du Britagne, Katedral….., …….. yang semuanya berada dalam kota.
Dengan berjalan kaki kami kunjungi satu persatu tempat-tempat tersebut, Hampir semua anak-anak ISTIA punya hoby yang sama “Photography” tak ada satu angel pun yang mereka tinggalkan. Photo sana..photo sini…Hanya aku yang tidak membawa kamera pro, hanya bermodalkan Camera Handphone SAMSUNG yang kubawa dari Jakarta itupun hanya 5Mpixel. Tapi tak apa-apa karena ternyata mereka banyak butuh MODEL, he..he..he.. lumayan diphoto gratisssss


Jam 13h30 perut kami sudah bernyanyi terussss, bakwanku sudah habiss dari tadi.. Akhirnya kami bertemu dengan PETRA KEBAB, karena hanya itulah tempat makan yang terjamin HALAL buat kami. Si penjaga yang berasal dari JORDANIA dengan ramah menyambut kami, apalagi setelah dia tahu kalau kami dari Indonesia, Masyallah…masyallah….alhamdullilah…alhamdulilallah….. allez y  Indonesie….” Senang sekali dia menerima kami, mungkin karena Tim Jordania pernah mengalahkan Tim sepakbola Indonesia kali ya……, Kami semua memesan kebab, selama ia mempersiakan kebab untuk kami, ia berceloteh tentang teman-temannya yang pernah ke Indonesia dan Malaysia…Sangat bersemangat… Mungkin juga karena rasa  “Muslim Brotherhood”. Complimentary darinya Air Minum + Buah Anggur ….Alhamdullillah.
Kenyang sekali perut…dan biasanya bawaan ngantuk..mulai menjalar, Pak Djoko memberikan ide untuk menghabiskan waktu kami dengan naik TRAM dari ujung ke ujung kota NANTES, apalagi tiket TAN yang kami beli seharga € 4,20 berlaku 24 jam. Bagus juga idenya.. kami bisa melihat seluruh kota NANTES dari setiap sudut, dari utara ke selatan, dan bisa melihat Univ NANTES yang cukup jauh dari pusat kota, dan yang lebih menggembirakan kami adalah disaat kami melihat bangunan masjid (di Angers masjid bentuknya hanya seperti ruko) di daeraeh CASSIE. Upss kami semua turun dari tram, waktu sudah menujukkan pukul 17h30, Ayo kita sholat Ashar dulu….kapan lagi sholat di Masjid… “ kata pak Djoko memberi komando.
Baru selesai Sholat Ashar, Azan Magrib sudah berkumandang….merinding aku mendengar Azan, sudah hampir 1 bulan aku tak mendengarnya selama di Perancis. Sholat berjamaah dengan berbagai bangsa dan warna kulit baru kualami,subhanallah..Indahnya.
Selesai sholat Magrib, kami buru-buru kembali ke La Gare, takut tertinggal kereta ke Angers jam   19h45.
Hemmm lumayan hari ini banyak juga objek wisata yang kami kunjungi di NANTES, Jam 20h30 kami tiba di Angers, sudah sepi sekali… tapi dari kejauhan bar dan restaurant masih buka, kulihat banyak anak-anak dengan kostum gothic membawa keranjang meminta permen dari semua pengunjung yang datang….oh iya malam ini perayaan St.Tussanct, atau di US/GB dikenal dengan HALLOWEN NIGHT….Pantes sepi…